Aku ingin mencintaimu…
Bagai kupu-kupu yang membutuhkan bunga.
Penyambung hidup dan pelepas dahaga
Aku ingin mencintaimu…
Bagai pohon yang mendamba hujan.
Yang membasahi setiap keringnya harapan
Aku ingin mencintaimu…
Bagai bulan yang merindukan malam
Yang menjadikan kegelapan sebagai bukti keindahan
Aku ingin mencintaimu…
Bagai awan yang ditopang angin
Yang menjadikan awan selalu bergerak menaungi cakrawala
Aku ingin mencintaimu…
Bagai ikan yang bergantung pada air
Yang menjadikannya hidup dan mengalir
Aku ingin mencintaimu…
Bagai Majnun yang mendamba Laila
Yang mebuat seorang pecinta menjadi gila
Tapi…
Aku takut tak bisa mencintaimu…
Layaknya Yusuf As. yang mencintai Zulaikah
Yang cintanya ia buang demi setetes iman
Dan rasa malu kepada Tuhan
Aku takut tak bisa mencintaimu…
Layaknya Hanzalah ra. sang sahabat Nabi
Yang meninggalkan istri tercinta demi panggilan jihad
Yang membuatnya dimandikan puluhan ribu malaikat
Aku takut tak bisa mencintaimu…
Layaknya Rasulullah saw. yang agung terhadap ibunda Khadijah
Yang kisah cintanya penuh barokah, mampu menggetarkan jagat raya
Yang Allah sendiri langsung menghibur Baginda Nabi, ketika wafatnya istri tercinta
Aku hanya takut...
Lalu Bagaimana aku harus mencintaimu???
Apa seperti orang tamak yang rakus akan dunia?
Atau seperti orang kikir yang takut menjadi fakir?
Atau seperti orang sombong yang merasa takkan mati?
Atau seperti api membakar arang yang menjadikannya abu?
Ya Rabb…
Hanya kepadaMu hamba memohon petunjuk…
Hamba titipkan rasa cinta hamba kepada makhluk
Yang Engkau telah ciptakan dari segumpal tanah
Yang Engkau jadikan kesempurnaan pada penciptaannya
Yang Engkau telah tiupkan ruh
Yang Engkau telah percikan perasaan
Yang Engkau jadikan ia indah dipandangan
Biarlah hamba selalu mencinta…
Bagai sang Surya yang tak pernah berbicara
Tetapi dengan setia menyinari dunia…
Biarlah ia menikmati dunianya
Dan membenci hamba
Dan memutuskan hubungan...
yang tidak pernah Rasul ajarkan
Meskipun melepasnya
Adalah hal yang “terpaksa” hamba lakukan
Demi menjaga kesucian cinta sesuai tuntunan
Yang sulit dipahami oleh akal maupun pikiran
tapi dengan iman
(Ya Allah... Ya Rabbi...
Aku mencintaimu duhai bidadari...
Tapi aku lebih cinta Tuhanku Ilahi Rabbi...)
4 komentar:
nay itu siapa bu?
nay itu nama panggilan ana dulu jeng.. :)
nay, weww sama yaa namanyaa ama aku !! hehe
nayaQeela :D
Posting Komentar